Rabu, 19 Oktober 2011

kaki langit - 109.


di beting pasir ini
terdampar sepi sekeping hati
di tinggal pergi sang bidadari
merajuk diri tanpa benci
membawa luka seribu cinta.

sayang...
tak ku sangka tak ku duga
sebaris kata buat mu derita
bukan ku sengaja menguris luka
sekadar bercanda membibit tawa.

kasih...
izin ku mohon pada hati mu
jangan dibiar aku buntu
mencari dikau di awan biru
di kaki langit aku menyeru
hadirlah lagi dalam hidup ku
temani daku bersama mu
buat menghapus kenangan lalu.


b.tan.
20.10.2011.
seri buntar.
3.21pm.

Selasa, 11 Oktober 2011

kaki langit - 108.



inikah padang inikah ladang
untuk aku terus berdiri dan berlari
buat mengejar sekeping hati.

kasih oh.. kekasih
hanya sebaris kata
hati mu terguris.

alam
ngertilah
pada apa lagi untuk aku mengadu nasib ini
pada bulan pada bintang
ku gantung harapan
agar ia kembali ke pangkuan.

oh...
ke mana pergi suara tawa itu
ke mana menghilang jeling manja nan ayu
ke mana lagi nak ku buru wajah mu.

hati...
hati ini kan tetap terus merintih
hati ini kan tetap terus menangis
hati...
hati ini kan tetap menunggu kau hadir.


b.tan.
20.10.2011.
seri buntar.
1.13am.

kaki langit - 107.



terkadang ku tersipu malu di kaki mu
dalam menongkah rencah kehidupan
sering aku terdampar di ketepian
tak mampu aku mengemudi haluan.

Tuhan...
apa kah lagi kata manis
yang dapat ku ukir di pentas hidup
agar mereka bisa tersenyum
meski aku tersipu malu
pada nasib di tepian kasih.

b.tan.
19.10.2011.
6.35pm.
seri buntar.

Ahad, 9 Oktober 2011

kaki langit - 106.



berarak awan pilu
di kaki langit
mengiringi berangkat pergi
sekeping hati
meski aku masih lagi
merawat luka perpisahan dulu.

b.tan.
9 oktober 2011.
seri buntar.
9.44am.

Khamis, 6 Oktober 2011

kaki langit - 105.






masih lagi kita di jalanan hidup
buat menuju kaki langit
dan mencari sirna cerah
setelah semalam kau berduka
pada perpisahan yang tak kau pinta.

ah...
kenapa saja kita yang menjadi mangsa
pada pertemuan yang tak dirancang
sesungguhnya aku mahu kamu ngerti
hidup ini seribu janji
indah atau musnah
kita jua pengukirnya
dari sisi izin Ilahi.

b.tan.
8-9 oktober 2011.
seri buntar.
4.30am.




Selasa, 4 Oktober 2011

kaki langit - 104




lambaian sepi dari hati nan rawan
menatap pilu pada sebuah perpisahan
tak sanggup ku usung buat pergi menjauh
hanya harapan agar dikau kembali segera.

dalam mentari masih bersinar
ku tatap lembut seraut wajah kekasih
namun kenapa ia menghilang
tak kala gerimis mengundang duka.

dalam aku mengharungi jalanan sendu
entah kenapa sering terdetik
dalam diam ku pendam perasaan
dalam sepi ku cumbui bayang mu.


b.tan.
03.10.2011.
seri buntar.